Sangat miris ketika melihat tayangan disalah satu stasiun TV swasta mengenai tradisi syukuran setelah panen raya disalah satu daerah di Indonesia.
Mereka melakukan syukuran dengan cara mengumpulkan nasi bungkus lengkap dengan lauk pauknya, dan setelah itu mereka melakukan perang nasi (layaknya anak kecil) dengan nasi bungkus yang mreka bawa tersebut.
Sungguh sangat mengherankan....
Mereka melakukan syukuran dengan tindakan yang bisa dibilang 'mubazir' seperti itu.
padahal didaerah lain, pada saat yang sama mengalami nasib berkebalikan dengan mereka. Beberapa daerah lain mengalami gagal panen akibat kemarau yang berkepanjangan.
Tak usah jauh-jauh, didaerah saya sendiri (wilayah sukabumi) sawah-sawah yang harusnya sekarang mendekati masa panen malah dibiarkan begitu saja sama pemiliknya. Para petani kebanyakan sudah lelah mengurusi sawah mereka yang tak kunjung diguyur hujan. hal ini terjadi karena sebagian sawah mereka merupakan sawah tadah hujan yang sepenuhnya menggantungkan pengairan dari air hujan.
Banyak petani mengeluh didaerah ini....
gagal panen lah...
ga balik modal lah...
dan sebagainya...
Namun ketika melihat tayangan televisi itu, sungguh sangat-sangat menyedihkan...
tidak bisakah mereka melakukan tradisi syukuran dengan cara yang lebih baik & lebih bermakna...
Mungkin masih banyak saudara-saudara lain yang kelaparan yang lebih membutuhkan makanan itu daripada dibuang-buang sayang...
Namun apa hendak dikata...
Tradisi adalah tradisi...
Disatu sisi tertawa, sisi lain menderita...
No comments:
Post a Comment